Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: Konstruksi ksderisasi ulama Pondok Pesantren As 'Adiyah Sengkang dan Pondok Pesantren Darud Dakwah Wal Irsyad mangkoso (Tinjauan terhadap Manhaj Fikih Pesantren)


Disertasi ini membahas tentang Konstruksi Kaderisasi Ulama Pondok
Pesantren As‘adiyah dan Pondok Pesantren Darud Dakwah Wal Irsyad Mangkoso
(tinjauan terhadap manhaj fikih pesantren). Masalah pokok dalam disertasi yaitu,
bagaimana tradisi fikih mazhab secara manhaji dalam kaderisasi ulama Pondok
Pesantren As‘adiyah Sengkang dan Pondok Pesantren Darud Dakwah Wal Irsyad
Mangkoso. Masalah ini dirinci ke dalam sub masalah yaitu: 1) bagaimana konstruksi
fikih dalam Kaderisasi Ulama Pondok Pesantren As‘adiyah Sengkang dan Pondok
Pesantren Darud Dakwah wal Irsyad Mangkoso, 2) bagaimana penerapan manhaj
fikih dalam kaderisasi ulama Pondok Pesantren As‘adiyah Sengkang dan Pondok
Pesantren Darud Dakwah wal Irsyad Mangkoso, dan 3) bagaimana implikasi manhaj
terhadap fikih kader ulama di Pondok Pesantren As‘adiyah Sengkang dan Pondok
Pesantren Darud Dakwah wal Irsyad Mangkoso.
Jenis penelitian adalah penelitian survei yang bersifat kualitatif deskriptif,
objeknya adalah Ma‘had al-’A>liy Pondok Pesantren As‘adiyah Sengkang dan
Pondok Pesantren Darud Dakwah Wal Irsyad Mangkoso. Pendekatan yang
digunakan adalah Syar‘i dan Pendekatan sosiologis. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan tiga cara yakni; metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian terdiri dari kiai/ulama,
mudarris, mahasiswa Ma‘had al-’A>liy dua pondok pesantren tersebut di atas.
Untuk mengelolah data, digunakan Tekhnik analisis induktif komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Fikih dalam kaderisasi ulama
dua Pondok Pesantren terkonstruk dengan mazhab Syafi‘i karena secara
historis dipengaruhi oleh transmisi ulama timur tengah yang membawa
paham tersebut. Namun pada Ma‘had al-’A>liy Pondok Pesantren As‘adiyah,
mazhab Syafi‘i dikaitkan dengan simbol dalam stratifikasi sosial sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dengan pesantren sedangkan Pondok
Pesantren Darud Dakwah Wal Irsyad Mangkoso sedikit membuka peluang
bagi empat imam mazhab dalam Ahl al-Sunnah wa al-Jama>’ah meski secara
aplikatif hampir semua praktik ibadah bernuansa Syafi‘i. 2) Penerapan manhaj
fikih kaderisasi ulama dua Pondok Pesantren diupayakan melalui inovasi berupa
pembenahan terhadap kitab-kitab referensi fikih dan usul fikih, sehinggga
penggunaan teks fikih klasik untuk menyelesaikan masalah-masalah kontenporer
tetap dilakukan melalui kaidah us}u>liyah, kaidah fiqhiyah, dan kaidah luga>wiyah. 3)
Implikasi penerapan manhaj fikih keduanya, tampak pada pengembangan wawasan
dan pembentukan sikap toleran dalam bermazhab. Bagi As‘adiyah, sikap toleran
bukan dalam term kebebasan penuh untuk mengamalkan mazhab non Syafi‘iyah
dalam lingkungan Pondok Pesantren. Sementara di Mangkoso, memberikan
legitimasi bagi mazhab lain selama ibadah dilakukan secara personal (munfarid).
Implikasi lain dari penerapan manhaj bagi kaderisasi ulama tampak pada
kemampuan memahami dasar-dasar ijtihad sehingga dalam problematika fikih klasik
dan kontenporer didasarkan pada kaidah.
AGUS MUCHSIN - Personal Name
2X7.3 AGU k
Text
Indonesia
2015
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...