Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: Keberagaman Pesantren sebagai Basis Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Multikultural (Studi Pelaksanaan Toleransi pada Pesantren di Kabupaten Luwu Timur)
Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai
pendidikan multikultural dalam bentuk pelaksanaan toleransi pada pesantren di
Kabupaten Luwu Timur? Pokok masalah tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam
tiga submasalah, yaitu: 1) Bagaimana keberagaman pesantren di Kabupaten Luwu
Timur sebagai wadah penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural? 2) Bagaimana
wujud toleransi dalam proses pembelajaran pada pesantren di Kabupaten Luwu
Timur? 3) Bagaimana implikasi pembelajaran dalam bentuk toleransi terhadap
penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural pada pesantren di Kabupaten Luwu
Timur?
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data
kualitatif. Data diperoleh melalui studi lapangan dan kepustakaan. Adapun sumber
data penelitian ini adalah pimpinan pondok (kiai), ketua yayasan, pembina, guru, dan
santri pada pesantren di Kabupaten Luwu Timur. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis secara interpretatif komparatif dan analitis dengan
menggunakan metodologi fenomenografi dan pendekatan multidisipliner.
Dari penelitian ini ditemukan: 1) Pesantren-pesantren di Kabupaten Luwu
Timur adalah berbasis multikultural, hal ini ditandai dengan beragamnya masyarakat
pesantren, baik secara eksternal maupun internal. Keberagaman direpresentasikan
oleh organisasi pembentuk dan pengembang pesantren. Di samping itu, pesantrenpesantren memiliki jaringan yang berbeda-beda dan kelembagaan yang berbeda-beda
pula. 2) Pelaksanaan toleransi, tidak hanya dalam pengajaran formal di kelas, tetapi
juga dilakukan dalam kehidupan sehari-hari santri. Wadah pembelajaran sebagai
wujud simbolik yang mendukung pelaksanaan toleransi adalah asrama, masjid,
ruang-ruang kelas, kantor, pondok, kediaman kiai, kediaman pembina dan guru. Pada
meteri pembelajaran tidak ditentukan konsep-konsep bertoleransi, tetapi pada
subtansi materi pelajaran terjabarkan, dan teraplikasi dalam metode pembelajaran.
Meskipun toleransi terselenggara dalam proses pembelajaran tetapi dibutuhkan
pengembangan, baik melalui kurikulum, menajemen pesantren maupun peran guru. 3) Pembelajaran dalam bentuk toleransi berimplikasi pada terwujudnya prinsipprinsip penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural, terimplemetasinya nilai-nilai
pendidikan multikultural, dan tema-tema multikultural dapat diterima masyarakat
pesantren di Kabupaten Luwu Timur.
Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Pesantren diharapkan dapat berperan
dalam membentuk masyarakat yang toleran berdasarkan konsep-konsep
multikulturalisme. Konsep multikulturalisme yang mengedepankan batas-batas kultur
dan penegasan identitas sangat relevan dengan dunia pesantren yang menjabarkan
konsep kontinyuitas, konvergensi, dan konsentrisitas. 2) Pesantren diharapkan
mampu mengembangkan kurikulum berbasis multikultural. 3) Pesantren diharapkan
membuka diri dalam rangka menghadapi budaya globalisasi dan modernisasi
4) Pesantren diharapkan mampu memanfaatkan potensi keberagaman sebagai ajang
silaturrahmi multikultural.
Rahmat - Personal Name
2X7.3
2X7.3
Text
Indonesia
2019
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...