Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: ETIKA SEKS MENURUT HUKUM ISLAM


Disertasi ini merupakan studi tentang Etika seks menurut hukum Islam
yang harus sesuai dengan al-Qur‟an dan hadis Rasulullah saw. yang menjadi
sumber utama dalam penggalian hukum Islam. Masalah yang dikedepankan
yaitu; Bagaimana konsepsi etika seks menurut al-Qur‟an dan hadis?
Bagaimana penyimpangan etika seks menurut hukum Islam? Bagaimana
urgensi etika seks menurut hukum Islam?
Penelitian ini melalui penelitian deskriptif analitik yang menggunakan
beberapa pendekatan, yaitu pendekatan teologis normatif, pendekatan yuridis,
dan pendekatan moralitas normatif. Pendekatan teologis normatif mencoba
melihat permasalahan etika seks yang sesuai dengan hukum Islam. Pendekatan
yuridis mencoba melihat permasalahan yang berkaitan dengan etika seks
masyarakat dari dimensi hukum Islam. Sementara itu pendekatan moralitas
normatif mencoba memandang moral dari segi ajaran agama. Moral dalam hal
ini adalah ketentuan dari Allah yang digunakan sebagai standar untuk menilai
kebaikan dan keburukan suatu perbuatan. Metode penelitian yang digunakan
adalah studi kepustakaan (library research) yang sumber datanya merupakan
bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan masalah. Data-data tersebut
dikumpulkan lalu dianalisis.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa konsepsi etika seks adalah
prilaku mengamankan dan mengatur seks yang mutlak dipahami dan
diamalkan dalam berumah tangga dan kehidupan bermasyarakat.
Penyimpangan seks seperti liwat, incets, onani, masturbasi dan penyimpangan
etika seks seperti zina, prositusi, sampai kekerasan seks dalam rumah tangga
adalah jarimah yang harus diberi sanksi berupa had atau takzir. Dengan
demikian, sangat urgen mengamankan seks dalam kehidupan masyarakat
melalui prilaku memandang, bergaul, berpakaian, dan nikah, serta prilaku
viiimengatur interaksi suami istri dalam kehidupan rumah tangga. Untuk
mencapai tujuan perkawinan (mawaddah warahmah) dan mewujudkan
maqa>s}id al-Syari>at dalam hal hifdz}u al-nasl, seks menjadi syarat utama untuk
sahnya perkawinan, meskipun paradoks dikalangan ulama. Dalam hal sanksi,
Islam mengadung teori preventif, untuk mencega terjadi pelanggaran
penyimpangan seks (Q.S. al-Isra/17: 32) sebagai indikasi adanya pembinaan
dan ketegasan hukum dalam Islam.
Implikasi, dengan etika seks diharapkan adanya perubahan Undangundang no. 44 tahun 2008 tentang pornografi dan perubahan prilaku seks
secara keseluruhan di dalam kehidupan masyarakat yang lebih signifikan dan
positif, sehingga dapat menjadi harapan bagi agama, negara, dan bangsa.
Abd. Rahim. A - Personal Name
2X4 ABD e
2X4
Text
Indonesia
2011
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...