Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: TELAAH KRITIS HADIS-HADIS TENTANG SYÛRÂ DAN IMPLEMENTASINYA (Rekonstruksi Sistem Politik Masa Awal Islam)
Studi disertasi ini mengangkat persoalan konsep syûrâ berdasarkan hadis dan
implementasinya pada masa awal Islam. Sejumlah pertanyaan menarik bisa muncul,
namun masalah pokok yang menjadi fokus penelitian ini adalah bagaimana konsep
syûrâ menurut hadis dengan menganalisis makna hadis tersebut dan memahami
implementasinya khususnya pada masa awal Islam. Disertasi ini bertujuan untuk
mengkaji kualitas dan kehujjahan hadis-hadis tentang syûrâ serta untuk mengetahui
kandungan dari hadis tersebut. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan tawaran
perbaikan terhadap sistem maupun perilaku orang yang aktif dalam dunia politik.
Agar diperoleh pemahaman hadis yang komprehensif, maka penelitian ini
dikaji dengan menggunakan metode mauḍu’î yang meliputi kajian takhrij al-ḥadîṡ,
klasifikasi hadis, kritik sanad dan matan, serta kandungan hadis dengan
menggunakan teknik interpretasi tekstual, intertekstual dan kontekstual. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis, sosiologis, dan
pendekatan hermeunetika, kemudian dikomparasikan dengan sistem politik
kontemporer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis-hadis yang terkait dengan syûrâ
dalam bidang politik terdiri dari beberapa jalur riwayat, dan setelah diklasifikasi
terdapat lima hal yaitu urgensi musyawarah, syarat-syarat menjadi ahl al-Syûrâ,
musyawarah tentang pengangkatan pemimpin, musyawarah dalam membela negara,
dan musyawarah dalam perjanjian Hudaibiyah. Pada kajian kritik hadis tersebut
terdapat sembilan hadis yang bisa dijadikan hujjah dan dua hadis yang kualitasnya
ḍa’îf. Telaah terhadap hadis-hadis nabi saw. yang terkait dengan syûrâ, telah
memperlihatkan bagaimana kepiawaian Nabi dalam memimpin negara, membuat
strategi perang, dan berdiplomasi dengan musuh Islam. Khulafa al-rasyidîn sebagai
pelanjut Nabi juga telah memberikan teladan bagi manusia dalam hal pengalihan
tampuk kepemimpinan dari satu generasi ke genarasi berikutnya dengan sistem
representasi dan proses yang bervariasi. Suara mayoritas dan minoritas diakomodir
dalam hadis Nabi meskipun hakikat dalam sistem syûrâ adalah mencari ide atau
solusi yang terbaik. Demikian juga konsep kekuasaan Tuhan dan kekuasaan rakyat
dapat diselaraskan tanpa ada pertentangan antara keduanya karena Tuhan telah
memandatkan kekuasaannya di muka bumi melalui manusia sebagai khalifah-Nya.
Dalam hal politik, Islam sangat fleksibel dalam mengakomodir keragaman sistem,
sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Atribut sebuah sistem bukan
menjadi tujuan Islam, tetapi substansi dari Islam menjadi hal yang diprioritaskan.
Sistem syûrâ ataupun demokrasi tidak selalu harus diperhadapkan sebagai sesuatu
yang berlawanan karena substansi dari keduanya adalah menghilangkanxix
pemerintahan yang tirani dan diktator. Kalaupun berkeinginan untuk menerapkan
sistem demokrasi, maka sistem demokrasi yang diinginkan adalah yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam.
Implementasi penelitian ini diharapkan agar sistem syûrâ atau substansi dari
sistem syûrâ dapat menjadi alternatif bagi pemerintah dan para pelaku politik dalam
mengelola negara karena di dalamnya terdapat pelajaran moral dan pengelolaan
negara. Kandungan nilai-nilai spiritualitas politik dalam syûrâ menjadi ciri khas
dalam penerapan sistem syûrâ.
MUHAMMAD NASIR - Personal Name
2X2 MUH t
2X2
Text
Indonesia
2016
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...