Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: KRITERIA PENTAJRIH}AN PERIWAYAT HADIS SYAIKH MUHAMMAD NAS}IRUDDI>N AL-ALBANI DALAM KITAB SILSILAH AL-AHA>DI> AL-UMMAH


Desertasi ini bertujuan untuk mengetahui kriteria pentajrihan periwayat
hadis\ yang digunakan oleh Muhammad Nasiruddin al-Alba>ni dalam mengkritik
periwayat hadis\ dan konsistensinya terhadap penggunaan kriteria pentajrihan yang
dimaksud dalam kitab Silsilah al-Ha>dis al-D}aif ah wa al-Maud}u’ ah., sehingga
berimplikasi pada kepercayaan terhadap hasil karya Syaikh al-Albani kaitannya
dengan penilaiannya terhadap sanad hadis\.
Jenis penelitian dalam penulisan disertasi ini adalah penelitian Library
Research (kajian pustaka), dengan uraian yang bersifat eksploratif dan deskriptif.
Dikatakan eksploratif karena penelitian ini berupaya menggali pandanganpandangan para kritikus hadis yang terpencar pada bagian-bagian tertentu dari kitab
tersebut yang berkaitan tentang aspek periwayatan rija>l hadis. Sedang sumber
kajiannya adalah kajian kitab yang terdiri atas sumber primer dan sekunder. Penulis
menggunakan metode pengumpulan data dari sumber data yang dimaksud dengan
teknik pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Adapun pendekatan yang
digunakan yakni pendekatan linguistik, historis, sosiohistoris dan jarh wa al-ta’dil.
Sebelum mengemukakan kriteria pentajrihan yang digunakan oleh
Muhammad Nasiruddin al-Alba>ni penulis juga mengemukakan biografi al-Albani,
yang di dalamnya mencakup profil, guru-gurunya, pengalamannya dalam menekuni
hadis, dan terhindarnya dari pengaruh mazhab tertentu, serta pandangan ulama
terhadapnya. Adapun kriteria pentajrihan periwayat hadis\ yang digunakan oleh
Muhammad Nasiruddin al-Alba>ni yaitu, 1) Seorang periwayat hadis dikatakan cacat
karena terkenal/mashur dikalangan kritikus bahwa dia sebagai pendusta, 2) Ada yang
menilainya sebagai periwayat yang sering berdusta, 3) Dajjal, 4) Ditinggalkan
hadisnya, 5) pelaku bid’ah, 6) Fasik dan 7) Panatik terhadap mazhab.
Dari kriteria itu dapat dibandingkan juga dengan kriteria yang digunakan
oleh ulama kritik hadis pada umumnya, dengan menggunakan lafal-lafal, : a) yang
menunjukan kecacatan periwayat yang sangat parah, misalnya dengan kata-kata
: (أكذب الناس، ركن الكذبManusia paling pendusta, tiangnya dusta), lafal ini adalah
lafal yang dipergunakan pada peringkat jarh yang sangat tercelah, b) Menggunakan
lafadz yang menunjukan bahwa periwayat sering berdusta namun tidak separah
tingkatan pertama, lafal yang digunakan misalnya: ( كذاب, وضاعpendusta, pengadaada) ; c) menggunakan lafal yang menunjukan bahwa periwayat dituduh berdusta. d)
menggunakan lafal yang menunjukan bahwa hadis\> diriwayatkan sangat lemah. e)
Menggunakan lafal yang menunjukan bahwa periwayat itu lemah atau tidak kokoh
hafalannya atau banyak yang mengingkarinya. f) mengemukakan sifat periwayat
untuk membuktikan ked}aifan periwayat, namun sudah mendekati tingkat al-ta’dil.
Berkaitan dengan tipologi sebagai kritikus periwayat hadis, al-Albani
termasuk dalam kategori tipologi yang tasahhul (longgar), tawassit} (moderat), dan
tasyaddud (ketat). Ketiga tipologi tersebut terlihat dalam memberikan penilaian
terhadap periwayat hadis.
Muhammad Yahya - Personal Name
2x2 MUH k
2x2
Text
Indonesia
2015
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...