Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: STRATEGI PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN BUTON XXIX (La Ode Muhammad Aydru>s Qa>im ad-Din)


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, dan menganalisis, serta
mengungkapkan strategi dakwah Islam Sultan Buton XXIX dalam upaya
menyebarkan dakwah Islam di seluruh wilayah kesultanan Buton. Permasalahan
pokok yang diangkat adalah: Bagaimana La ode Muhammad Aydru>s Qa>im ad-Din
sebagai Sultan Buton XXIX menerapkan strategi penyebaran dakwah dalam
mengislamkan masyarakat Buton dalam realitas sejarah. Permasalahan pokok
tersebut dijabarkan dalam tiga sub masalah, yaitu: (1) Bagaimana peranan La Ode
Muhammad Aydru>s Qa>im ad-Din dalam mengembangkan dakwah Islam di Buton?
(2) Bagaimana langkah-langkah La Ode Ode Muhammad Aydru>s Qa>im ad-Din
dalam mangembangkan dakwah Islam di Buton?, (3) Bagaimana hambatan dalam
mengembangkan dakwah Islam dan upaya mengatasinya? Permasalahan tersebut
dikaji melalui penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan
analisis deskriptif dan eksplanatif. Analisis deskriptif, yaitu pemaparan
permasalahan dengan jelas dan rinci; sedangkan analisis eksplanatif, dilakukan
dengan cara menafsirkan data atau sumber yang diperoleh, dan kemudian
direkonstruksi. Sebagai penelitian pustaka, maka pengolahan datanya bersifat
kualitatif berbasis content analysis (analisis isi).
Metode pengmpulan data dalam penelitian ini, ialah menggunakan metode
dokumentasi, yaitu pengumpulan berbagai informasi dari sumber-sumber dokumen
kepustakaan yang berhubungan dengan konsep strategi dakwah Islam sultan Buton
XXIX.
Dari hasil kajian penelitian disertasi, dapat disimpulkan bahwa strategi
pengembangan dakwah Islam Sultan La Ode Muhammad Aydrus Qa>im ad-Din,
menggunakan pendekatan atau metode dakwak struktural, al-kitabah dan bi al-lisan.
Dengan tiga metode yang digunakan ini dalam menyebarkan ajaran Islam di
kesultanan Buton sehingga mencapai puncak kejayaan. Oleh karena itu, ada
beberapa persoalan yang menjadi catatan penting untuk merevitalisasi dawkah, yaitu
perlu adanya kerjasama antara da’i (mubalig), masyarakat, dan pemerintah terhadap
keberlangsungan proses dakwah. Hal ini sangat penting, mengingat semakin
merosotnya moralitas dan akhlak masyarakat, dan putusnya sinergisitas antara pihak
orang tua, sekolah, masayarakat, dan pemerintah dalam upaya proses pembinaan
akhlak mulia masyarakat. Dakwah seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai
profesionalisme, dengan cara mempersiapkan diri dengan konsep-konsep dakwahxix
dan membangun keteladanan dan pembiasaan yang baik dalam segala tindak tanduk
perbuatannya sebagai da’i baik di rumah, maupun di lingkungan masayarakat, karena
sebagai mubalig ia akan menjadi model dan contoh bagi masayarakat (mad’unya).
Selanjutnya berkaitan dengan upaya pengembangan nilai-nilai universal yang
digagas Sultan La Ode Muhammad Aydrus Qaim ad-Din, harus tercermin dalam
aktivitas dakwah, baik dalam rancangan materi, penyiapan materi ceramah dan
pemilihan metode.
Muhammad Rajab - Personal Name
2X7.3 MUH s
NONE
Text
Indonesia
DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
2014
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...