Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: METODE DAKWAH DALAM MASYARAKAT PLURAL DI KOTA MAKASSAR
Islam merupakan ajaran yang berisi aturan, pedoman, dan tata nilai
hidup yang dapat menuntun manusia untuk memperoleh kebahagiaan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
tampaknya kepluralan yang ada di masyarakat khususnya di kota Makassar,
maka dakwah sebagai medium utama penyebaran Islam perlu ditinjau lebih
lanjut. Oleh karena itu peneliti mengangkat masalah mengenai : 1)bagaimana
potensi dai dan gambaran metode dakwah dalam masyarakat plural di kota
makassar, 2) bagaimana penerapan metode dakwah di kota Makassar, dan 3)
bagaimana pemanfaatan metode dakwah dalam masyarakat plural di kota
Makassar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dan
dilaksanakan di kota Makassar mulai tanggal 16 Februari 2010 sampai 16
April 2010. Teknik pelaksanaannya diadakan melalui pengisian kuisioner
yang berisi data dai dan pertanyaan mengenai penerapan metode dakwah
yang dilaksanakan, dan kemudian dikaji lebih dalam melalui wawancara serta
dibahas dengan menggunakan pendekatan fenomenologis dan komunikasi.
Pada penelitian ini diperoleh sampel 123 dai dengan distribusi
karakateristik dai yang dipaparkan pada persentase maksimalnya dalam
berbagai karakter, yaitu dai yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 92%,
dan perempuan sebanyak 8%, kelompok usia dai yang paling banyak adalah
kelompok usia 41-50 tahun yakni sebanyak 50%, dan pendidikan dai paling
banyak adalah sarjana S1 Umum/Agama yakni sebanyak 65%. Karakteristik
metode dakwah antara lain 98% dai memandang pentingnya metode
keteladanan, 97% dai sering menggunakan metode ceramah, 53 % dai jarang
menggunakan metode diskusi, 68% dai jarang menggunakan metode
bimbingan individu. Sedangkan materi pesan dakwah terdiri materi akidah
88%, syariah 86% dan masalah plural 84%. Penerapan metode dai di kota
Makassar dapat dikatakan sangat baik dengan metode ceramah sebagai
metode yang paling sering digunakan, terkait karena simple, mudah, dan
jangkauan dakwahnya yang lebih luas dengan tetap memperhatikan
keragaman mad`u.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan untuk
pemaksimalan berbagai jenis metode dakwah dalam masyarakat plural dan
perlunya peran serta berbagai pihak terutama pemerintah dalam memediasi
pelaksanaan metode dakwah guna pemahaman ajaran islam secara kaffahxv
dengan didukung oleh pengembangan dan pengkajian yang lebih dalam dan
empiris oleh peneliti-peneliti selanjutnya.