Detail Cantuman Kembali
DISERTASI: HADIS-HADIS YANG DIPANDANG BERNUANSA DISKRIMINATIF (KAJIAN MAUD{U
Isu dan klaim diskriminasi terhadap individu dan kelompok tertentu muslim dan non muslim dialamatkan pada sumber utama ajaran Islam, al-Qur’an dan Hadis. Tektualisasi beberapa hadis yang dikandung oleh kitab-kitab mu‘tamadah (kutub al-tis‘ah), yang menjelaskan keutaman umat Nabi Muhammad saw. di bidang sosial, keyakinan, kepemilikan, pandangan, asal-usul, agama, suku/rasial, suku/kelompok, politik, dan jenis kelamin, meniscayakan nuansa diskriminatif yang diklaim itu, apalagi bila hadis-hadis tersebut dipahami seperti apa adanya, yang tertuang dalam teks. Akibatnya, terjadi kesalahan dalam memahami dan menafsirkan hadis, antara lain; sikap eksklusif yang cenderung mendiskreditkan pihak lain, dan perpecahan di kalangan umat Islam. Dengan demikian, pemahaman yang integral terhadap hadis yang dipandang bernuansa diskriminatif tersebut menjadi permasalahan utama dan mesti dilakukan, untuk memastikan bahwa tidak ada hadis Nabi yang dipandang bernuansa diskriminatif. Untuk keperluan itu, penelitian diarahkan kepada menentukan hadis-hadis apa saja yang dipandang bernuansa diskriminatif, bagaimana kualitas hadis-hadis yang dipandang bernuansa diskriminatif itu, dan bagaimana analisis terhadap hadis-hadis yang dipandang bernuansa diskriminatif tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Adapun metodologi yang digunakan adalah metode maudu‘i dan teknik interpretasi tekstual, intertekstual dan kontekstual, sedangkan pendekatan interpretasi yang digunakan adalah pendekatan teologis normatif, linguistik kebahasaan, sosiologis, sosiologis historis, dan sosiologis antropologis.
Hasil penelitian terhadap hadis-hadis yang bernuansa diskriminasi, ditemukan 63 riwayat, selanjutnya diklasifikasikan menjadi sepuluh klasifikasi. Kualitas hadis-hadis yang dipandang bernuansa diskriminatif dari berbagai kitab hadis tersebut berstatus sahih. Setelah dipahami, tidak ditemukan hadis-hadis Nabi yang bernuansa diskriminatif. Hadis-hadis tersebut sesungguhnya adalah identitas umat Nabi saw. sekaligus sebagai bentuk pembelajaran berupa targi>b dan tarhi>b, Rasulullah saw. kepada umat Islam sepanjang masa.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap hazanah keilmuan hadis, terutama aspek kajian maudu‘i. Selain itu, juga berupaya menghilangkan stigma negatif terhadap hadis Nabi saw. Terakhir penulis menyarankan; Pengamalan suatu hadis semestinya diawali dengan merujuk pada kitab-kitab hadis yang muktamad, mengetahui kualitasnya, serta memperhatikan pemahaman ulama terhadap hadis tersebut. Penelitian ini, mengkaji sebagian kecil saja dari hadis-hadis yang termaktub dalam berbagai kitab hadis yang dirujuk, maka para pemerhati hadis diharapkan untuk selalu memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media, cetak maupun elektronik, dan tidak pernah berhenti mengkaji hadis.