Detail Cantuman Kembali
Tesis: AL-QALB PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana perspektif al-Qur’an tentang al-Qalb. Deskripsi tersebut terlahir dari berbagai fenomena yang cukup dilematis, dapat dilihat, dicermati dan dianalisis dalam dinamika kehidupan masyarakat, khususnya yang terkait dengan qalb manusia. Asumsi dasar yang mengilhami peneliti bahwa al-Qalb menempati posisi yang sangat urgen dalam menjalin hubungan komunikasi dengan Tuhan dan manusia serta hubungan jasmani dan rohani. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan ayat-ayat terkait dengan qalb untuk mengungkap hakikat qalb, jenis-jenis qalb, sifat-sifat qalb, fungsi-fungsi qalb dan upaya menyehatkan qalb. Kemudian menjelaskan makna yang terkandung di dalam ayat-ayatnya dan menjadikan al-Qalb sebagai pusat gravitasi dari seluruh diri manusia dan fitrah memimpin untuk mempercayai Allah swt. dan para Nabi saw. yang merupakan perjanjian antara manusia dan Tuhannya.
Penelitian dalam tesis ini menggunakan metode tematik. Jenis penelitian ini bersifat pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan ilmu tafsir yang berupaya membahas dan mengkaji kandungan al-Qur’an khusus tentang al-Qalb dan pendekatan filosofis yang berupaya untuk mengungkapkan kebenaran, inti, hikmah atau hakikat sesuatu secara mendalam, sistematis, radikal, dan universal. Teknik interpretasinya meliputi tekstual, linguistik, sosio historis, dan sistemik. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode kualitatif yang disusun secara deskripsi, komparasi, dan analisis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa al-qalb terbagi ke dalam dua kategori. Pertama; qalb jasma>ni> (hati secara biologis) yang merupakan kajian para ahli kesehatan atau kedokteran. Kedua; qalb ruha>ni> yakni lat}i>fah rabbaniah ruha>niah yang merupakan perasaan halus yang memiliki sifat ketuhanan dan kerohanian yang mewakili hakikat al-qalb. Eksistensi dan urgensi al-qalb dalam al-Qur’an terwakili dengan adanya dua daya dalam diri manusia yakni daya positif yang berfungsi menuntun seseorang ke arah kesalihan tingkah laku lahiriah dan daya negatif yang didominasi kebencian dan ketidaksenangan. Jika daya rasa positif diberdayakan dengan baik, maka potensi ini sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai media pengembangan seperti rasa cinta, senang, riang dan rasa persaudaraan. Namun, jika daya negatif dibiarkan maka akan cenderung menolak kebenaran sekalipun sumbernya dari Tuhan. Sedangkan al-Qur’an memberikan ketegasan tentang keharusan mempergunakan daya positif al-qalb untuk merasakan dan menghayati, guna meningkatkan kualitas diri seseorang di hadapan Tuhannya.
Kajian terhadap masalah tersebut diharapkan menjadi tambahan wawasan sekaligus motivasi bagi setiap orang yang ingin mendalami kandungan al-Qur’an karena tentunya kitab suci al-Qur’an masih menyimpan rahasia-rahasia yang masih sangat banyak untuk dikaji dan dikembangkan.
Sitti Saleha - Personal Name
2x1 SIT a
2x1
Text
Indonesia
Theologi Islam
2017
LOADING LIST...
LOADING LIST...