Detail Cantuman Kembali

XML

Disertasi: IMPLEMENTASI BRAIN BASED TEACHING PADA TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA PAREPARE (Telaah Kritis Pendidikan Islam bagi Anak Usia Dini)


Penelitian disertasi ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan implementasi brain based teaching bagi anak usia dini pada TK di Kota Parepare dalam perspektif pendidikan Islam; (2) mengungkapkan penerapan brain based teaching menurut pendidikan Islam bagi anak usia dini dalam mempengaruhi perkembangan kecerdasan pada peserta didik TK di Kota Parepare; (3) menganalisis persepsi dan argumentasi stakeholder terhadap penerapan brain based teaching pada TK di Kota Parepare.
Penelitian disertasi ini tergolong jenis penelitian kualitatif dan mengambil lokasi penelitian pada TK Islam di Kota Parepare. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedagogis dan relegiuss. Sumber data yaitu pendidik dan kepala TK Islam (data primer), dan stakeholder atau orang tua peserta didik (data sekunder). Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan dibantu oleh instrument pengum\\\\pulan data, yaitu panduan observasi, pedoman wawancara mendalam, check list dokumen, panduan FGD, kamera digital, dan tape recorder. Metode pengumpulan data yaitu observasi berperan serta, wawancara mendalam, studi dokumen, dan triangulasi. Teknik pengolahan dan analisis data yaitu reduksi kata, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu credibility (validas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reability), dan confirmability (objektivitas).
Hasil penelitian ini adalah: pertama, Implementasi brain based teaching (BBT) bagi Anak Usia Dini pada TK Islam di Kota Parepare dalam Perspektif Pendidikan Islam, yakni pembelajaran masih berpusat kepada pendidik dan mengacu pada RKH. Materi PAI pada TK Islam di Kota Parepare adalah aqidah, ibadah, akhlakul karimah, sejarah peradaban Islam, dan disajikan dengan cara belajar sambil bermain dan bernyanyi, bebas berekspresi, bersifat sekuensial, rileks dan menyenangkan, bermakna dan bertujuan, berbasis ketuntasan, berkisah, mendemonstrasikan, bermain peran, memberi motivasi, dan bersifat multi stimulus.. Dalam pandangan pendidikan Islam, implementasi BBT di TK Islam adalah: menggunakan musik yang dapat meneguhkan aqidah, mempertajam emosional dan relaksasi, menggambar yang menyerupai makhluk bernyawa, membatasi pergaulan peserta didik sejak dini. Kedua, implementasi pembelajaran brain based teaching menurut perspektif pendidikan Islam bagi anak usia dini dalam mempengaruhi perkembangan kecerdasan pada peserta didik TK di Kota Parepare, yaitu pengembangan kecerdasan sosial melalui implementasi BBT pada TK Islam di Kota Parepare berkategori ‘rendah’ dengan skor 38.9% yakni pembelajaran berkelompok, disiplin kerja tugas, pembagian kelompok berdasarkan jenis kelamin, memberi tugas untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlakul karimah; mengajarkan bahasa yang sopan dan santun, memulai dan menutup pelajaran dengan membaca do’a bersama, mengucapkan salam dan bersalaman ketika bertemu dan berpisah, pendidik memberi apresiasi, dan peserta didik merasakan suasana aman, tenang, dan stabil dalam bekerja kelompok; pengembangan kecerdasan emosional melalui implementasi BBT pada TK Islam di Kota Parepare berkategori ‘sedang’ dengan skor 44.9% yakni pendidik TK harus menjadi modeling (teladan) di dalam kelas, menumbuhkan sikap toleran, ekspresi emosi yang positif dan rasa syukur kepada Allah, peduli sosial dan lingkungan; musik kreatif, memperhalus budi pekerti, dan meneguhkan akidah; menjadikan anak gembira dalam belajar; pengembangan kognitif melalui implementasi BBT pada TK Islam di Kota Parepare berkategori ‘sedang’ dengan skor 47.1%, yakni belajar harus diniatkan untuk mencari ridha Allah swt., belajar dimulai dan diakhiri dengan membaca do’a, mengembangkan hafalan dengan bernyanyi dan bermain, menghindari gambar bernyawa sesuai petunjuk hadis; dan pengembangan kecerdasan kinestetis implementasi BBT pada TK Islam di Kota Parepare berkategori ‘sedang’ dengan skori 49.3%, yakni kegiatan bermain, senam, dan menari. Pengembangan kinestetis sebaiknya diarahkan untuk kekuatan, kelenturan, kesehatan, percaya diri, dan keseimbangan dalam beribadah dan berkarya yang positif, misalnya untuk ibadah wudhu, shalat, menggambar, menulis; dan pengembangan kecerdasan reflektif melalui implementasi BBT pada TK Islam di Kota Parepare berkategori ‘rendah’ dengan skor 38.2%, yakni mampu menjelaskan tentang agama, membaca doa, metode kisah tokoh teladan harus lebih banyak disajikan, menghindari cerita mitos, melakukan karyawisata ke tempat ibadah dan menumbuhkan sikap toleransi, menggunakan pakaian shalat ketika praktik shalat; ketiga, persepsi stakeholder/orang tua terhadap implementasibrain based teaching pada TK di Kota Parepare perlu diapresiasi. Orang tua atau masyarakat menyarankan kepada pendidik untuk menerapkan pembelajaran yang terjangkau oleh pancaindra anak, yang sering disaksikan dalam kehidupannya, mengarahkan dan mengapresiasi setiap kegiatan anak, memberikan motivasi dan membiasakan kegiatan positif pada anak, serta memberikan contoh dan keteladanan
Penelitian ini berimplikasi kepada pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tingkat kabupaten melalui otonomi daerah agar lebih proaktif dan mensupport kegiatan pembelajaran yang relevan dengan pendekatan BBT pada TK di Kota Parepare. Kepada pengelola pendidikan khususnya pada lembaga anak usia dini agar bersikap inklusif dan fleksibel terhadap pendekatan BBT yang relevan dan paling tepat. Kepada stakeholder (orang tua peserta didik) agar mendukung program pendidikan dan pembelajaran di TK baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerapan BBT di TK diperlukan adanya sistem area dengan sarana dan alat peraga yang memadai, lokasi dan halaman TK yang luas yang memungkinkan peserta didik belajar secara natural dan rileks, jauh dari gangguan bahaya fisik, kebisingan, dan gangguan alam lainnya.

ST. WARDAH HANAFIE DAS - Personal Name
NONE
Text
Indonesia
2013
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...