Detail Cantuman Kembali
Disertasi: STUDI KRITIK HADIS DAN PEMECAHAN MASALAH YANG TAMPAK BERTENTANGAN DARI KITAB SIFAT S}ALAT NABI SAW. KARYA MUHAMMAD NA
Dalam Islam shalat menduduki posisi yang sangat penting. Dengan posisi ini, sering kali memunculkan berbagai perbedaan dalam praktek keagamaan. Salah satu kitab yang membahas mengenai tata laksana shalat ini adalah buku karya Muh}ammad Na>s}ir al-Di>n al-Alba>ni> yang berjudul S}ifat S}alat Nabi> S}allallahu ‘alaihi wa sallam Min al-Takbi>r ila> al-Tasli>m Kaannaka Tara>ha. Buku ini sangat diminati terutama oleh beberapa kelompok orang di Indonesia. Dalam buku ini juga terlihat ada beberapa hal yang masih tampak berbeda dengan praktek yang dilakukan oleh beberapa muslim lainnya. Untuk hal tersebut, maka penelitian yang dilakukan ini menjadi penting untuk dipahami secara lebih mendalam dan komprehensif.
Atas dasar ini, pokok permasalahan yang dikaji dalam disertasi ini adalah bagaimana hasil pengujian validitas hadis-hadis dalam buku S}ifat S}ala>t al-Nabi> S}allallau ‘Aalaihi wa Sallam min al-Takbi>r ila> al-Tasli>m Kaannaka Tara>ha> serta penyelesaian terhadap persoalan yang masih tampak ta‘a>rud}. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab persoalan kualitas hadis yang digunakan oleh al-Alba>ni> dalam kitabnya tersebut sekaligus dapat memecahkan berbagai persoalan yang masih tampak saling bertentangan. Jenis penelitian ini berbentuk kualitatif dengan menggunakan sumber-sumber data dari kepustakaan. Hadis-hadis yang ada dalam kitab yang diteliti dinilai kualitasnya dengan sarana metode kritik hadis.
Berkenaan dengan penyelesaian permasalahan yang masih tampak bertentangan, penulis menguji berbagai dalil yang ada lalu mengambil dalil yang lebih kuat. Ketika ditemukan dalil yang sama kuatnya penulis mencoba untuk melakukan kompromi.
Dari hasil penelitian yang ada ditemukan ada sebanyak 8 (delapan) hadis berstatus s}ah}i>h} li z}a>tih, 10 (sepuluh) hadis berstatus s}ah}i>h} li gairih, 11 (sebelas) hadis berstatus h}asan li z\a>tih, 3 (tiga) hadis berstatus h}asan li gairih, 17 (tujuh belas) hadis berstatus d}a‘i>f. Satu hadis tidak dilanjutkan penelitian karena sudah ada dalam S}ah}i>h} al-Bukha>ri> dan S}ah}i>h} Muslim. Sementara itu terhadap permasalahan yang masih tampak bertentangan, 2 (dua) penulis ambil jalan kompromi sementara 4 (empat) lainnya penulis menggunakan tarji>h.
Penelitian ini dapat meningkatkan kajian hadis sekaligus memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian lanjutan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan untuk memecahkan berbagai masalah perbedaan dalam praktik keagamaan.