Detail Cantuman Kembali
Disertasi: Teori Pembelajaran Berperspektif Al-Qu'an
Masalah pokok yang diangkat dalam penelitian disertasi ini adalah tentang teori pembelajaran berperspektif Al-Qur’an. Selanjutnya, di breakdown manjadi tiga sub masalah yaitu: pertama desain pembelajaran berperspektif Al-Qur’an, kedua, strategi pembelajaran berper¬spektif Al-Qur’an, dan ketiga, kontribusi desain dan strategi pembelajaran berperspektif Al-Qur’an terhadap perkembangan pendi¬dikam Islam.
Kajian teori pembelajaran berperspektif Al-Qur’an menggunakan kajian pustaka (library research). Sumber data diperoleh dari referensi seputar pendidikan dan pembelajaran, yang terdiri dari kitab-kitab klasik dan modern, majalah, buku-buku pembelajaran dan tafsir serta rujukan lain yang relevan dengan kajian ini. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil teori-teori pembela¬jaran dari berbagai buku pendidikan. Teori itu kemudian dirujuk ke ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan tema berdasarkan indeks Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut kemudian dianalis dengan cara merujuk ke berbagai tafsir Al-Qur’an. Kajian ini sifatnya deskriptif, yakni berupaya untuk menggali dan menjelaskan teori pem¬belajaran berperspektif Al-Qur’an. Data yang diperoleh diolah dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Selain menggunakan pendekatan metodologi, kajian ini juga menggunakabeberapa pende¬katan keilmuan meliputi, pendekatan tafsir, pedagogik, filosofis, sosiologis, dan psikologis. Pendekatan tersebut digunakan karena penelitian ini berupaya untuk menginterpretasi ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan desain dan strategi pem¬belajaran.
Hasil penelitian ini, ditemukan bahwa dalam berbagai ayat Al-Qur’an yang menekankan pentingya desain dan strategi pembelajaran untuk memudahkan peserta didik menerima materi pelajaran. Ayat-ayat yang berkaitan dengan desain pembelajaran polanya dapat dilihat sebagai berikut: materi didesain dari yang sederhana kepada hal yang kompleks, seperti informasi tentang pencip¬taan manusia. Materi didesaian dari yang konret kepada yang abstrak, artinya kalau materi itu abstrak, maka harus dibuat sekonkret mungkin. Misalnya, penjelasan tentang surga. Materi didesain secara bertahap, misalnya, pentahapan larangan minum khamar. Materi didesain secara berkala dan perlahan-lahan, misalnya, tentang pristiwa turunnya ayat Al-Qur’an. Materi didesain dengan penuh daya tarik, misalnya tentang lahirnya Nabi Isa tanpa ayah. Materi didesain menggunakan penguatan, misalnya, orang yang beriman dan beramal saleh akan diberi pahala surga. Ayat yang bernuansa strategi pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut: strategi dengan menggunakan ceramah, misalnya, Musa a.s. menyampaikan risalah mengajak Fir’aun untuk me¬nyem-bah Allah. Strategi pembelajaran menggu¬nakan diskusi, misalnya diskusi antara Allah dan malaikatNya tentang penciptaan Adam. Strategi dengan menggunakan pemberian motivasi dan hukuman, misalnya, barang siapa yang berbuat baik akan mendapatkan pahala dan barang siapa yang berbuat jahat akan mendapatkan siksaan. Strategi pembela¬jaran dengan menggunakan nasihat yang baik, misalnya, ketika seseorang memberi nasihat kepada Musa supaya mening¬galkan negerinya karena ia akan dibunuh oleh pembesar negeri itu. Strategi pembelajaran dengan menggunakan ganjaran dan hukuman, misalnya, ketika Nabi Adam melanggar perintah Allah, maka ia dikeluarkan dari surga. Strategi pembela¬jaran menggunakan demonstrasi, missal¬nya, ketika Nabi Ibrahin a.s. meminta kepada Allah untuk diperlihatkan bagaimana cara menghidupkan orang mati. Strategi pembelajaran menggunakan rihlah al-ilmiyah, misalnya, rihlah yang dilakukan burung hud-hud sampai ke negeri Saba yang penduduknya menyembah matahari lalu berita itu disampaikan kepada Nabi Sulaiman. Strategi pembelajaran menggunakan penciptaan lingkungan islami, misalnya, seorang menempati lingkungan tidak islami, ia boleh berhijrah ketempat lain karena bumi Allah itu luas. Strategi pembelajaran menggunakan pengulangan, misalnya, pengulangan kata nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.
Implikasi dari penelitian ini diharapakan agar pendidik dan institusi pendi-dikan baik yang dikelola oleh masyarakat maupun pemerintah sangat berhajat kepada teori pembelajaran berper¬spektif Al-Qur’an. sehubungan dengan itu perlu adanya upaya yang serius dan berke¬sinambungan untuk melakukan kajian yang mendalam melalui seminar, simposium, pelatihan, workshop dan kegiatan pendidikan lainnya, baik dalam level regional, nasional maupun internasional yang terkait tentang pentingnya teori pembelajaran berperspektif Al-Qur’an digunakan dalam peroses pembelajaran. Diharapkan dari upaya-upaya tersebut, lahir pendidik yang memahami, menyadari, dan mahir meng¬gunakan teori pembelajaran berpespektif Al-Qur’an. Demikian pula diharapkan akan muncul institusi pendidikan yang peduli dan menyadari tentang pentingnya teori pembe¬lajaran berperspektif Al-Qur’an diterap¬kan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, pemerintah merasa terdorong untuk mengang¬garkan dana khusus untuk kepentingan ini. Selain itu, diharap¬kan juga tersedianya referensi dan rujukan yang berbobot dan ilmiah yang membahas tentang pentingnya teori pembelajaran dan penggunaannya dalam proses pembela¬jaran di berbagai tingkatan. Kajian tentang teori pembelajaran berperspektif Al-Qur’an ini merupakan salah satu rujukan ilmiah yang penulis tawarkan untuk membantu mengatasi kendala yang dihadapi selama ini dalam peroses pembelajaran baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Upaya ini berusaha untuk mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945 dan semoga upaya ini mendapat ridha dari Allah swt.
Baharuddin Basettu - Personal Name
2X1 BAH t
2X1
Text
Indonesia
2012
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...