Detail Cantuman Kembali

XML

Disertasi: Tawassul dalam perspektif Al-Qur'an


Penelitian ini membahas tentang salah satu masalah yang diperbincangkan dan diperdebatkan oleh banyak orang. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Tawassul dalam Perspektif al-Qur’an” dengan menggunakan metode tafsir tematik. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tiga permasalahan mendasar, yaitu; (1) hakikat dan sejarah tawassul, (2) wujud tawassul dalam al-Qur’an, dan (3) tujuan dan dampak tawassul dalam kehidupan.
Penelitian ini adalah library research yang tergolong kualitatif deskriptif yang bersifat pengembangan. Data dan informasi yang diperoleh melalui beberapa literatur dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu tafsir. Kemudian data dan informasi tersebut diinterpretasi dengan menggunakan interpretasi tekstual (al-Qur’an dan sunnah), linguistik, sistemik, sosio-historis, dan tasawuf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tawassul merupakan upaya pendekatan diri kepada Allah swt. melalui berbagai macam aktivitas ibadah (ibadah dalam pengertian umum dan khusus) dan tawassul dapat juga diartikan sebagai pendekatan diri kepada-Nya melalui kedudukan dan kemuliaan nabi dan wali atau orang saleh. Nabi A’ al-h}usna>, tawassul dengan amal saleh, dan tawassul dengan doa orang saleh yang masih hidup. Tawassul seperti ini telah menjadi kesepakatan di kalangan umat Islam. Namun di sisi lain, ditemukan juga bentuk-bentuk tawassul yang secara implisit ditunjuk oleh al-Qur’an, yaitu tawassul kepada Allah swt. dengan kedudukan dan kemuliaan (al-ja>h) nabi dan wali atau orang saleh, tawassul dengan peninggalan nabi dan wali atau orang saleh, dan tawassul dengan ahl al-bait. Bentuk tawassul ini tidak disepakati oleh para ulama. Meskipun tawassul ini menjadi diferensiasi di kalangan mereka, tetapi setelah dilakukan penelitian secara cermat, maka tawassul tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam. Tawassul termasuk ajaran yang baik dalam Islam, dapat mengantarkan orang-orang yang beriman lebih dekat kepada Allah swt., dan menjadi sebab dan mempercepat pengabulan permohonan dan doa. Tidak dapat dipungkiri bahwa tawassul dapat berdampak negatif dalam kehidupan, yakni tawassul yang mengandung unsur syirik jika sekiranya orang yang bertawassul meyakini bahwa yang dijadikan wasilah dapat mendatangkan manfaat dan kebaikan, serta dapat menolak bahaya dan malapetaka secara mandiri tanpa disertai dengan keyakinan bahwa hanya Allah swt. Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia-lah yang mengabulkan permohonan dan doa yang dipanjatkan, bukan yang dijadikan wasilah atau makhluk-Nya. Di antara bahaya syirik\ adalah kezaliman yang paling besar. Untuk mengantisipasi tawassul yang berindikasikan syirik, maka diperlukan upaya preventif melalui kegiatan dakwah. Meskipun demikian, tawassul akan mengantarkan orang-orang yang beriman untuk menggapai keberuntungan di dunia dan di akhirat.
Penelitian ini berimplikasi bahwa masih banyak umat Islam yang salah kaprah terhadap pengertian tawassul dan hukumnya. Tawassul tidak hanya mengacu pada satu pengertian, melainkan mengacu pada lebih dari satu pengertian. Dalam al-Qur’an diitemukan tawassul yang ditunjuk secara eksplisit dan tawassul yang ditunjuk secara implisit. Tawassul yang eksplisit tidak terdapat perbedaan pendapat, sementara tawassul yang implisit masih diperselisihkan. Ulama yang melarang tawassul terakhir ini, mereka menggunakan kaidahسَدُّ الذَّرِيْعَةِ , yakni menutup jalan yang memungkinkan terjadinya kemusyrikan. Sebaliknya, orang yang melakukannya, tidak bisa divonis sebagai musyrik, sebab yang ditawassuli hanya sebab akibat (kausalitas) yang telah menjadi sunnatulla>h. Dengan demikian, kehadiran penelitian ini dapat memberi implikasi positif terhadap perkembangan pemikiran dan pemahaman tentang ajaran tawassul.

Ahmad Hakim - Personal Name
2x1 AHM t
2x1
Text
Indonesia
2013
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...