Detail Cantuman Kembali
Tesis: INTEGRASI ILMU: PEMIKIRAN KRITIS MULYADHI KARTANEGARA TERHADAP BANGUNAN ILMU MODERN
Tesis ini adalah studi tentang Integrasi Ilmu: Pemikiran Kritis Mulyadhi
Kartanegara Terhadap Bangunan Ilmu Modern yang diurai ke dalam dua sub
permasalahan, bagaimana relasi epistemologi dan status ontologis integrasi ilmu
Mulyadhi Kartanegara serta bagaimana kritik pemikiran Mulyadhi Kartanegara
terhadap bangunan ilmu modern.
Tujuan penelitian ini adalah: (1). Untuk mengungkap bagaimana relasi
epistemelogi dan status ontologis integragrasi ilmu menurut Mulyadhi Kartanegara.
(2). Untuk mengetahui bagaimana pemikiran kritis Mulyadhi Kartanegara terhadap
bangunan ilmu modern.
Jenis penelitian ini adalah library research, yang sifatnya kualitatif deskriptif
analitis, dengan menggunakan pendekatan filosofis-historis, dan menggunakan dua
macam sumber data yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun
sumber data primer yang dimaksudkan ialah buku karya Mulyadhi yang terkait
dengan tema penelitian ini. Sedangkan sumber data sekunder yaitu buku-buku
penulis lain yang penulis anggap relevan dengan kajian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Epistemologi integarasi ilmu
Mulyadhi menyorot pada aspek integrasi sumber ilmu dan integrasi metode ilmu.
Sumber ilmu menurut Mulyadhi yakni indra, akal dan intuisi, sedangkan ilmuan
Barat (materialisme-positivisme) hanya mengakui panca indra sebagai sumber ilmu.
Metodologi epistemologi Mulyadhi yakni, metode observasi atau eksperimen untuk
obyek-obyek fisik, metode logis (Burha>ni>) untuk obyek-obyek metaempirik, dan
metode intuitif (irfa>ni) untuk mengenal obyek-obyek secara langsung. Sedang
ilmuan modern hanya mengakui metode ilmu observasi atau eksperimen dan
menampik metode ilmu yang lain. Selanjutnya relasi epistemologis dan status
ontologis, epistemologi Islam mengakui realitas secara integral-holistik (alam
materi, mitzal dan akal dan Tuhan yang merupakan puncak realitas). (2). Kritik
Mulyadhi terhadap bangunan ilmu modern adalah tertuju pada rasionalismeempirisme (paradigma Cartesian-Newtonian) yang melahirkan aliran pemikiran:
naturalisme, deisme dan sekulerisme yang bercorak mekanistik dalam memandang
realitas. Adapun respons kritisnya pada materialisme yakni, melalui islamisasi
epistemologis pada aspek klasifikasi ilmu dan metodologi ilmiah.
Rekomendasi, penulis meminta kepada peneliti yang akan datang agar
meneliti lebih mendalam persoalan integrasi-Islamisasi ilmu, Kedua, penulis
meminta agar pendidikan di Indonesia penerapannya bercorak integral-holistik.