Detail Cantuman Kembali

XML

DISERTASI: penerimaan islam di sinjai abad XVII (analisis perubahan sosial politik dan budaya)


Penelitian ini merupakan kelanjutan dari tesis yang berjudul “Islamisasi di Sinjai (Suatu Tinjauan Sejarah)”. Tujuannya, untuk menemukan aspek-aspek perubahan sosial politik dan budaya. Adapun sistematika pembahasan meliputi: keadaan Sinjai pra Islam, penerimaan dan penyebaran Islam, dan perubahan sosial-politik dan budaya pasca penerimaan Islam pada abad XVII.
Penelitian ini merupakan penelitian historis. Secara metodologis menempuh langkah-langkah: heuristik, verifikasi, analisis, dan historiografi. Sumber data ada dua, yaitu: sumber primer dan sumber sekunder. Data yang diperoleh diklasifikasi, direduksi, dirangkum, dan disusun sistematis agar didapatkan gambaran utuh, untuk rujukan interpretasi, justifikasi, dan generalisasi. Dalam rangka mempertegas konstruksi interpretasi, maka digunakan pendekatan teori sejarah, teologis, politik, sosiologi, dan antropologi.
Mitos dan kemunculan To Manurung merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan-kerajaan di Sinjai. Terdapat beberapa kerajaan di Sinjai, seperti: Tondong, Bulo-Bulo, Lamatti, Turungeng, Terasa, Manimpahoi, Manipi, Pao, Suka, Balasuka. Pada mulanya masing-masing kerajaan otonom. Konfrontasi antara Gowa dan Bone menyebabkan terbentuknya aliansi Tellu Limpoe dan Pitu Limpoe. Kedatangan Muslim di Sinjai ditandai dengan makam Puang Demmaq. Pada tahun 1604, I Towa Suro-Raja Lamatti XI diislamkan oleh Dato ri Tiro. Pada tahun 1607-1610, Dato ri Bandang mengislamkan La Pateddungi-Raja Bulo-Bulo IX. Putta Massabangnge, Puang Belle, Tuanta Yusufu, Syek Ibrahim Rahmat, Laming, dan To Maeppe Daeng Situncu, I Bolong Daeng Makketti, Laloasa Daeng Parani, Raja Daeng Mattojeng, Ismaila Daeng Pahonging, merupakan tokoh islamisasi. Pada tahun 1637, muncul ulama yang memiliki silsilah tarekat Syattariyah dan Qadiriyah, yakni: Haji al-Syekh al-Julaij Ahmad bin Abdullah al Bugisi, Al-Syekh Abdul Rahman bin Abdullah Lamatti, Syekh Abdul Jalil bin Abdullah Bulo-Bulo, dan Syekh Abdul Basir bin Abdul Jalil al-Bira wa al-Bugisi. Top Down merupakan pola islamisasi di Sinjai. Islamisasi di Sinjai berasal dari arah Timur, Barat, dan Utara dengan pendekatan tasawuf dan syariat. Perubahan Sosial-politik dan budaya dapat dilihat dalam tiga aspek. Pertama, Perubahan Sosial dalam aspek pemahaman keagamaan yakni: lahirnya kelompok Pagama dan penganut Attoriolong. Kedua, Perubahan Sosial dalam aspek sistem sosial yakni: integrasi Sara (syariat) Islam ke dalam Pangngaderreng. Ketiga, Perubahan Sosial dalam aspek ritual-tradisi budaya bercorak Islam, seperti: Sikkiri Jumaq, Mabbilang Penni, Matteggo, Mattampung, Mabbarasanji, Mabbasya Doang dan Mappanre Temme.

muh anis - Personal Name
2x9.6 ANI p
2x9.6
Text
Indonesia
pascasarjana UIN Alauddin
2018
makassar-gowa
LOADING LIST...
LOADING LIST...