Detail Cantuman Kembali
TESIS:Problematika Pembelajaran Ilmu Nahwu Tingkat Pemula di Pondok Pesantren Modern (PPM) Rahmatul Asri Maroangin Kab. Enrekang
Tesis ini membahas tentang problematika pembelajaran ilmu nahwu tingkat
pemula di PPM Rahmatul Asri Maroangin Kab. Enrekang. Penelitian ini bertujuan
mengetahui problematika-problematika yang dihadapi dalam pembelajaran ilmu
nahwu terutama tingkat pemula, Permasalahan pokok penelitian ini dijabarkan
dalam sub masalah sebagai berikut: 1) bagaimana gambaran kurikulum pembelajaran
ilmu nahwu di PPM Rahmatul Asri; 2) problematika apa yang dihadapi PPM
Rahmatul Asri dalam pembelajaran ilmu nahwu tingkat pemula; dan, 3) apa solusisolusi alternatif yang diharapkan mengatasi problematika pembelajaran ilmu nahwu
tingkat pemula di PPM Rahmatul Asri?
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui riset lapangan
dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen kunci dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang diarahkan dengan pedoman wawancara,
pedoman observasi dan dokumentasi.. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pedagogik, psikologis, sosiologis dan linguistik. Sedangkan dalam pengolahan
data, penulis menggunakan pengumpulan sekaligus reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (verifikation). Penelitian ini
sifatnya kualitatif. Untuk menguji validitas data, penulis melakukan perpanjangan
pengamatan, meningkatkan ketekunan, trianggulasi, pemeriksaan teman sejawat,
pemeriksaan kasus negatif, dan pengecekan data (member chek).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) PPM Rahmatul Asri menerapkan
kurikulum yang terintegrasi antara kurikulum yang berstandar nasional dan kurikulum kepesantrenan yang berciri khas bahasa, kitab kuning, dan IPTEK. Pembelajaran
ilmu nahwu termasuk dalam struktur kurikulum kepesantrenan yang dilakukan
dengan sistem furu>‘i dan dimulai sejak kelas satu sampai kelas enam; 2) problematika yang dihadapi PPM Rahmatul Asri dalam pembelajaran ilmu nahwu tingkat
pemula adalah problematika non-linguistik yang mencakup: tujuan pembelajaran
yang tidak jelas, kurangnya kompetensi guru, metode pembelajaran yang monoton,
minimnya sumber dan media pembelajaran, materi yang kering denga contoh-contoh
yang tidak kontekstual, respon siswa yang kurang positif, serta kurangnya evaluasi.
Upaya-upaya yang diharapkan menjadi alternatif solusi atas problematika di atas
antara lain: 1) menetapkan tujuan pembelajaran secara jelas; 2) meningkatkan kompetensi guru dengan berbagai macam pelatihan seperti lesson study; 3) penggunaan
metode yang bervariasi dalam pembelajaran; 4) menggunakan sumber-sumber belajar dan media yang lebih luas; 5) menyusun materi yang disesuaikan dengan tujuan
dan kultur setempat dengan contoh-contoh yang kontekstual; 6) meningkatkan res-xiv
pon siswa ke arah yang positif lewat peningkatan minat; dan 7) menyelenggarakan
evaluasi sesering mungkin secara bervariasi.
Implikasi dari penelitian ini yaitu peningkatan mutu pembelajaran ilmu
nahwu yang selama ini menjadi problem melalui peran serta dari semua pihak. Agar
kegiatan pembelajaran ilmu nahwu dapat tercapai dengan baik, diharapkan kepada
guru bahasa Arab, khususnya guru ilmu nahwu dapat meningkatkan kualitasnya baik
perorangan maupun kelompok seperti dalam lesson study. Diharapkan juga kepada
lembaga-lembaga pendidikan Islam khususnya pesantren agar tujuan pembelajaran
ilmu nahwu disesuaikan dengan jenjang pendidikan, kultur sosial dan kebutuhan
siswa. Khusus untuk PPM Rahmatul Asri sebaiknya menegaskan secara jelas tujuan
pembelajaran ilmu nahwu pada semua tingkatan secara berjenjang untuk mencapai
tujuan akhir sebagaimana yang tercantum dama tujuan pendidikan di PPM Rahmatul
Asri.
Salahuddin - Personal Name
492
492
Text
Indonesia
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2011
PASCASARJANA UINAM
LOADING LIST...
LOADING LIST...