Detail Cantuman Kembali
Disertasi: Al-nafs dalam al-qur'an (suatu kajian tasawuf)
Masalah pokok yang muncul dari judul ”al-Nafs dalam al-Qur’an; Suatu Kajian Tasawuf” adalah bagaimana rumusan-rumusan al-Qur’an tentang al-nafs? Dari permasalahan pokok dijabarkan dalam bentuk sub masalah yaitu: 1) bagaimana eksistensi dan bentuk-bentuk al-nafs dalam al-Qur’an 2) bagaimana hakikat makna al-nafs dalam al-Qur’an. 3) bagaimana impelementasi al-nafs dalam pengamalan ajaran Islam.
Untuk menjawab masalah di atas, maka digunakan metode pendekatan ilmu tafsir, dan metode tafsir mauḍū‘ī. Dalam pengolahan data digunakan teknik analisis isi (content analysis), dan untuk menafsirkan ayat-ayat menggunakan beberapa teknik interpretasi yaitu; interpretasi tekstual, linguistik, sistimatik, sosio historis, kultural, logis, dan ganda, sementara pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tasawuf.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 313 kali, al-Qur’an menyebut al-nafs dalam tiga bentuk kata jadian, yaitu (a) al-nafs (77 kali) – nufus (2 kali) – anfus (158 kali), (b) tanaffasa (1 kali) dan (c) yatanaffas (1 kali). Dari bentuk pengungkapan tersebut, al-nafs mempunyai aneka makna: al-nafs sebagai diri Tuhan, diri atau seseorang, person sesuatu, ruh, jiwa, totalitas manusia, dan sisi dalam manusia yang melahirkan tingka laku.
Makna dan hakikat al-nafs dalam al-Qur’an adalah wujud totalitas dan sisi dalam yang ada pada manusia, yang mempengaruhi perbuatannya. Al-Nafs memiliki dua potensi, yaitu al-nafs derajat mulia yaitu kecenderungan membuat perilaku manusia menjadi mulia dan al-nafs derajat buruk yakni memiliki kecenderungan membuat perilaku manusia menjadi buruk. Al-Nafs derajat mulia dimiliki oleh orang-orang bertakwa dan al-nafs derajat buruk dimiliki oleh orang-orang yang menentang perintah Allah swt. dan mengabaikan ketentuan-ketentuannya, orang-orang sesat, yang cenderung berperilaku menyimpang melakukan kekejian dan kemungkaran. Di samping itu, al-nafs adalah ciptaan Allah yang sempurna, oleh karena itu, ia harus tetap dijaga kesuciannya, sebab karakteristik al-nafs yang dimiliki tiap manusia berbeda-beda tergantung bagaimana usaha masing-masing dalam menjaga al-nafs dari hawa yang mendorong pada syahwat.
Implementasi al-nafs terhadap pengamalan syariat Islam dapat tergambar dari pengamalan terhadap rukun Islam yang ada. Dua kalimat syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji bukan hanya sekadar amalan lahiriah yang hanya cukup dengan ucapan dan tindakan, tetapi rukun Islam harus diamalkan dengan melibatkan hati sehingga dapat berpengaruh pada tuturkata dan sikap yang mencerminkan sikap islami. Dua kalimat syahadat harus menjadi jiwa dalam setiap langkah, salat media bermunajat kepada Allah sehingga tidak boleh selesai dengan selesainya salat lahirnya tetapi dilanjutkan dan diimplementasikan oleh salat batin, zakat tidak hanya sebatas berbagi materi tetapi juga dapat berbagi secara immateri, puasa tidak hanya menahan dari segala yang membatalkan puasa tetapi juga menahawan hawa al-nafsu agar tidak dikuasai keduniawian, dan haji bukan sekadar berpakaian putih dan tidak berjahit tetapi harus diartikan putih karena terbebas dari “tuhan-tuhan kecil” dan tidak berjahit karena bebas dari ikatan-ikatan syubhat terlebih lagi haram.
Dari hasil penelitian tersebut di atas, menunjukkan bahwa konsep al-nafs dapat berpotensi pada dua aspek yang saling berlawanan yaitu al-nafs dengan makna positif dan al-nafs dengan makna negatif, sehingga manusia dituntut untuk mengarahkan al-nafs pada hal-hal yang bersifat positif saja. Di samping itu, al-nafs dapat menjadi sarana atau media untuk mengamalkan syariat Islam secara ka>>ffah, sehingga prilaku negatif dapat dihilangkan atau paling tidak dapat diminimalisir, khususnya pada sifat batiniah yang memicu munculnya sifat negatif pada lahiriahnya, baik kepada Allah swt. maupun kepada sesama manusia. Pemahaman tentang konsep al-nafs juga akan mampu menghilangkan konflik yang terjadi dalam masyarakat, mencegah perilaku negatif dalam seluruh tataran kehidupan, serta kejahatan lainnya dan pada gilirannya akan menghantarkan kepada kehidupan yang tenteram.
Ilham Shaleh - Personal Name
NONE
Text
Indonesia
pascasarjana
2015
uinam-samata
LOADING LIST...
LOADING LIST...